Catch On FB

Minggu, 17 April 2016

'Goyang Ular' Berujung Maut

지식iN Blog - Berbagai hal dilakukan oleh para seniman untuk menunjukan perbedaannya dengan seniman yang lain. Contohnya saja terdapat beberapa penyanyi dangdut yang selalu tampil dengan seekor ular. Salah satu biduan dangdut yang sering pentas ditemani dengan “rekan panggungnya” yang tak lazim itu adalah Irmawati alias Irma Bule.

Irma Bule adalah penyanyi dangdut lokal asal Dusun Pawerangan RT 2 RW 11, Desa Dawuran Timur, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang sering manggung dari desa ke desa bersama orkes tunggal X-DJ.

Namun, karir Irma harus berakhir pada hari Senin, 4 April 2016 malam, ketika dirinya tengah manggung di suatu acara di daerah Lemah Abang, Kecamatan Wadas, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Lantaran dirinya meregang nyawa setelah ular yang dibawanya untuk manggung mematuk pahanya. Sesaat setelah dipatuk ular, Irma masih bisa melanjutkan nyanyian keduanya seperti tidak terjadi apapun. Setelah menyelesaikan penampilannya, rekan seprofesinya sempat menanyakan kondisi Irma, namun Ia mengatakan bahwa Ia baik-baik saja. Bahkan Irma sempat masih bisa bercanda dengan teman-temannya. Irma juga menolak bantuan dari sang pawang, karena menurutnya Ia belum merasakan sakit.

Namun, tiba-tiba saja perempuan 29 tahun itu tumbang setelah 1 jam terkena gigitan ular. Irma sempat dilarikan ke RSUD Karawang, namun nyawanya sudah tidak bisa ditolong lagi sebelum mendapat penanganan dari dokter.

Pihak Kepolisian Resor Karawang yang menangani kasus ini memastikan bahwa Irma dipatuk ular jenis King Kobra setelah dirinya tidak sengaja menginjak ekor ular tersebut saat sedang tampil. Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Dony Satriya Wicaksono, seperti dikutip dari laman merdeka.com mengatakan bahwa dari hasil autopsi tim forensik RSUD Karawang, jika bisa ular tersebut menyebar sehingga menimbulkan bercak darah di jantung. Hasil autopsi ini juga diperkuat oleh pemeriksaan 8 orang saksi termasuk pawang ular yang pada saat kejadian sedang berada di lokasi. Meski demikian, penyidik hingga kini belum menetapkan tersangka atas kematian Irma Bule.

Seperti yang kita ketahui, ular King Kobra (Ophiophagus hannah) atau di Indonesia dikenal dengan nama Ular Tudung atau Ular Anang merupakan jenis ular yang memiliki bisa paling mematikan. Racun ular ini mampu membunuh manusia dengan satu gigitan dengan bisa yang bersifat neurotoksik. Bisa/racun ular king kobra menghambat peredaran darah menuju jantung dan paru-paru, kelumpuhan neurotoksisitas dan pernafasan, sehingga jantung dan paru-paru korban akan berhenti, dan mengakibatkan kematian dalam waktu 30 menit.

Insiden tewasnya biduan dangdut Irma Bule ini mengundang perhatian dunia. Media asing pun ikut menyoroti kasus tersebut.

Media Australia, SBS.com.au dan News.com.au memberitakan kejadian tersebut dengan judul “Indon Snake Dancer Dies After Fatal Bite,”.

Sementara media dari Negeri Jiran, Malaysia Kini, seperti dikutip dari laman Liputan6.com mengangkat kematian sang penyanyi dangdut dengan menuliskan “Ia digigit saat menyanyikan lagu kedua dan meninggal Senin, 4 April,” mengutip sumber kerabat bernama Didi. Media lainnya, Coconuts, memaparkan tenggat waktu racun bisa ular itu menyebar ditubuh Irma Bule.

Akibat kejadian ini, Pemerintah Kabupaten Karawang akan melarang hiburan dangdut menggunakan ular. Hiburan dangdut plus goyangan ular ini dinilai membahayakan bagi sang penari dan masyarakat.

Bupati Karawang, Cellica Nurachadiana, seperti dikutip dari Sindonews.com mengatakan bahwa kasus yang menimpa Irma Bule menjadi pembelajaran agar hiburan dangdut jangan menjadi hiburan yang berbahaya.

Untuk itu pemerintah akan mempercepat pembuatan regulasi yang melarang penggunaan ular dalam setiap acara dangdutan. Apalagi belakangan ini hiburan dangdut plus ular sedang booming di Karawang. Sementara menunggu regulasi, untuk sementara Pemkab Karawang akan mengeluarkan edaran yang bersifat imbauan agar masyarakat Karawang tidak menghadirkan hiburan dangdut plus tarian ular. Imbauan ini akan disampaikan kepada aparatur pemerintah paling bawah untuk disampaikan kepada warganya. (FN3347)

Sumber:
Merdeka.com
Liputan6.com
Sindonews.com

Sabtu, 16 April 2016

Kebiri? Apa Itu?

Beberapa waktu lalu, media massa kita ramai-ramai memberitakan mengenai kasus pedofil di Jakarta Barat. Agus Darmawan, sang pedofil dan pelaku pembunuhan terhadap anak SD berusia 9 tahun berinisial PNF sempat menjadi headline di beberapa media massa. Pelaku melakukan pelecehan seksual terhadap korban, lalu setelah itu tersangka mencekik korban dengan melilitkan kabel charger ke leher korban. Korban kemudian diikat dengan menggunakan lakban dan dimasukan ke dalam kardus. Setelah itu pelaku membuang korban di Jalan Sahabat, Kelurahan Kamal, Jakarta Barat.

Menurut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thahaja Purnama alias Ahok, hukuman yang pantas untuk para pedofil seperti Agus ‘Boel Tacos’ ini adalah dengan hukuman kebiri. Ahok meminta para pelaku pedofil dihukum berat karena Ia menilai hukuman bagi pelaku kekerasan terhadap anak masih sangat lemah.

Hal senada juga disampaikan  oleh Menteri Sosial, Khofifah Indarparawangsa yang menyatakan kesepakatannya mengenai hukuman kebiri bagi para pedofil. Menurutnya, hukuman kebiri bahkan sudah ada di Amerika Serikat sejak tahun 1960.

Namun di lain pihak, Edi Saputra Hasibuan selaku Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) menyatakan bahwa usulan tersebut bisa saja dilakukan, namun semua harus ada aturan hukumnya. Karena hukuman berat seperti itu saat ini masih belum bisa dilakukan sebab harus dibicarakan mengenai undang-undang.

Nah, mengenai hukuman kebiri tersebut, apa Anda tahu apa itu hukuman kebiri? Dan apa yang akan terjadi jika seseorang dikebiri?

Kebiri (disebut juga Kastrasi) adalah tindakan bedah dan atau menggunakan bahan kimia yang bertujuan untuk menghilangkan fungsi testis pada jantan dan fungsi ovarium pada betina. Hal ini bisa dilakukan pada hewan dan juga manusia.

Pada zaman sekarang, kebiri banyak dilakukan sebagai hukuman bagi para pelaku pedofil terhadap anak-anak. Hal ini guna memberikan efek jera bagi para pelaku. Hukuman kebiri ini sudah diterapkan di beberapa negara seperti Korea Selatan, Polandia, Republik Ceko, Amerika Serikat dan juga Jerman.

Ada 2 jenis kebiri yang diterapkan di beberapa negara, yaitu kebiri fisik dan juga kebiri kimiawi.

Kebiri fisik seperti yang diterapkan di Republik Ceko dan Jerman. Kebiri jenis ini dilakukan dengan cara  mengamputasi testis pelaku pedofil sehingga pelaku kehilangan fungsi hormon testosteron untuk menghilangkan dorongan seksualnya. Sedangkan kebiri kimiawi dilakukan dengan cara memasukan bahan kimia antiandrogen, baik melalui pil atau suntikan ke tubuh seseorang dengan tujuan untuk memperlemah hormon testosteron. Sederhananya, zat kimia yang dimasukan ke dalam tubuh tersebut dapat menghilangkan kemampuan ereksi, libido dan hasrat seksual. Negara Amerika Serikat, Moldova, Australia, Korea Selatan dan Rusia adalah negara  yang sudah menerapkan kebiri kimia bagi para pelaku pedofil.

KOMPAS.com memberitakan bahwa kebiri kimia berupa suntik antiandrogen bisa mengakibatkan penuaan tubuh. Cairan antiandrogen yang disuntikan ke dalam tubuh bisa mengurangi kerapatan massa tulang dan mengakibatkan tulang keropos dan memperbesar resiko patah tulang. Obat tersebut juga bisa mengurangi massa otot dan meningkatkan lemak sehingga meningkatkan resiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Nah, untuk itu supaya para pelaku pedofil jera dengan apa yang mereka lakukan, semoga pemerintah dengan cepat segera membuat UU mengenai pedofil dengan kebiri sebagai hukumannya. Supaya kasus kekerasan seksual terhadap anak berkurang atau perlu tidak ada lagi para pelaku pedofil di Indonesia.

Sumber 1
Sumber 2
Sumber 3

Kamis, 17 Maret 2016

Kiddle, Search Engine untuk Anak-anak

Internet saat ini sudah menjadi kebutuhan kita dalam segala hal. Mulai dari bersosialisasi, mencari berita, mendapatkan informasi dan lain sebagainya. Nah, para pengguna internet saat ini bukan hanya dari kalangan remaja dan dewasa saja melainkan anak-anak juga sudah bisa menggunakan internet. Tapi terkadang, muncul ke khawatiran dari orang tua yang mengizinkan anak-anaknya mengakses internet. Pasalnya, banyak sekali situs-situs dewasa yang tanpa filter bisa diakses juga oleh anak-anak. Karena ini juga banyak orang tua yang khawatir mengenai apa yang diakses oleh anak mereka.

Tapi, sekarang sudah hadir mesin pencari baru yang khusus diluncurkan untuk anak-anak. Kiddle namanya. Mesin pencari ini membatasi penggunanya dalam menelusuri apapun. Berbeda dengan Google, Kiddle bisa menyaring kata-kata kotor dan berbau dewasa.

Meskipun secara tampilan dari Kiddle ini sedikit mirip dengan Google, tapi Kiddle sama sekali bukan produk dari Google loh.

Tampilan awal Kiddle di www.kiddle.co ini sangat berwarna dengan latar belakang bergambar luar angkasa, sangat cocok untuk menarik perhatian anak-anak jika dibandingkan dengan Google yang hanya berlatar putih dengan logo Google di tengahnya.

Cara kerja dari Kiddle ini juga sangat mudah karena mengadaptasi mesin pencari Google, mulai dari baris pencarian hingga menu yang disediakan juga sama seperti web, gambar, berita dan video. Karena dikhususkan untuk anak-anak, konten yang disajikan oleh Kiddle pun juga lebih ramah dan sangat aman untuk anak-anak. Kiddle memblokir semua konten dewasa, vulgar, porno dan sejenisny. Jika seorang pengguna Kiddle memasukan kata-kata kotor atau berkonotasi pornografi, maka Kiddle akan menampilkan dialog "Oops, looks like you query contained some bad words. Please try again!". Dan Kiddle akan menawarkan pilihan lain yang lebih aman.

Selain itu, yang unik dari mesin pencari Kiddle ini adalah orang tua juga bisa ikut memfilter/menyaring kata-kata yang dianggap tidak pantas untuk anak-anak mereka. Caranya sangat mudah, yaitu hanya dengan memasukan kata-kata tersebut ke dalam formulir digital yang disediakan oleh Kiddle.

Tidak hanya pada 'kata' saja, permohonan untuk memblokir suatu situs tertentu juga bisa dilakukan. Jadi orang tua bisa lebih bernafas lega dengan kehadiran Kiddle.

Untuk yang mau akses Kiddle bisa diakses di www.kiddle.co

Terima kasih ^^v

Senin, 07 Maret 2016

LGBT

"minjem gambar dari sini"

Haiiiii..... salam kenal. Ini postingan pertama saya. Jadi kalo ada kesalahan, mohon dimaafkan dan mohon juga bantuannya yaa...!!!

Nah, di postingan pertama ini saya akan bahas mengenai LGBT a.k.a Lesbi, Gay, Bisex, Transjender. Nah, kenapa kepikiran buat bahas ini? Karena kebetulan saya punya temen cewek yang sukanya sama cewek lagi ~kalo disebut lesbi terlalu kasar~! Jadi tertarik aja, pengen tau lebih dalam lagi tentang dunia mereka. Selain itu, saya juga dapat tugas dari kampus buat ngeliput berita tentang LGBT ini, karena kebetulan saya salah satu anggota Pers Mahasiswa di kampus saya. Semakin deh saya akrab sama dunia mereka.

Nah, LGBT itu merupakan suatu akronim dari Lesbi, Gay, Bisex dan Transjender. Istilah ini digunakan pada tahun 1990-an sampai sekarang untuk menggantikan komunitas gay, karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang lain.

Lesbi sendiri merupakan sebutan untuk perempuan yang menyukai sesama perempuan. Sementara gay adalah sebutan untuk pria yang suka sesama pria. Bisex ini merupakan ketertarikan untuk menyukai kedua jender sekali gus, pria maupun perempuan. Dan transjender ini merupakan ketidak samaan atau saya menyebutnya kedilemaan identitas seksual seseorang terhadap jenis kelamin yang ditujukan kepada dirinya. Misalnya gini, seseorang terlahir sebagai seorang pria, tapi dalam diri si pria itu dia merasa bahwa dia harusnya terlahir sebagai seorang perempuan. Kurang lebih seperti itulah....

Penyebab dari tindakan yang masih dianggap tabu di Indonesia ini beragam. Menurut psikolog Pihasniawati dari UIN Sunan Kalijaga, saya kutip disini, menyatakan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menjadi penyebab LGBT. Setidaknya ada lima faktor yang menyebabkan perilaku menyimpang ini. Diantaranya, disebutnya faktor pertama penyebab seseorang menjadi LGBT adalah "fatherless" atau tidak adanya karakter seorang ayah. Maksudnya, seorang anak yang hanya di besarkan oleh seorang ibu akan kurang mampu memahami sisi feminim dan maskulin, dan dampaknya Ia akan memiliki orientasi seksual yang salah.

Kedua, adalah karena pengalaman masa lalu yang pernah mengalami pelecehan seksual atau pedhofil. Nah, yang ini katanya rentang menjadi LGBT. Jika dulu Ia menjadi korban pelecehan seksual, maka setelah Ia dewasa besar kemungkinan Ia akan menjadi pelakunya.

Ketiga, keluarga yang berantakan. Maksudnya broken home. Seseorang yang mengalami keretakan dalam hubungan keluarga akan mengalami tekanan psikologis yang berat. Dampaknya, Ia akan mencari kesenangan. Salah satunya adalah dengan seks. Dan kebanyakan, mereka melakukannya dengan cara yang salah. Maksudnya bisa dengan sesama jenis.

Gaya hidup merupakan penyebab seseoang mengalami disorientasi seksual yang keempat. Gaya hidup yang terlalu bebas bisa mengakibatkan seseorang bertindak semaunya sampai bisa melanggar atau melewati batas nilai dan norma yang berlaku. Dia seolah tidak akan ragu untuk masuk ke dalam dunia LGBT.

Terakhir disebut role model atau meniru perilaku seseorang. Bisa itu meniru salah satu anggota keluarga ~kakak mungkin~, atau bisa juga meniru apa yang dilakukan oleh idola mereka. Seorang idola biasanya selalu diikuti oleh para penggemarnya. Sehingga ketika sang idola memiliki perilaku menyimpang, tak sedikit penggemarnya akan mengikuti apa yang dilakukan oleh sang idola.

Nah itu merupakan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami disorientasi seksual. Sebenarnya masih banyak faktor yang melatar belakangi seseorang mengalami disorientasi seksual. Diantaranya faktor biologis, pengetahuan akhlak dan agama yang rendah, dan lain sebagainya.

Nah kalo temen saya sendiri dia menjadi kaum LGBT karena dia katanya udah kapok DITOLAK terus sama cowok-cowok yang dia suka. Alhasil, dia memilih untuk menyukai sesama perempuan.

Terus apa yang harus kita lakuin? Saya sih bukan orang yang pintar ngasih saran. Karena saya adalah orang yang open mind, jadi saya tidak akan men-judge orientasi seksual mereka, karena bagaimana pun itu hak mereka untuk menentukan orientasi seksual mereka. Asalkan mereka tetep harus inget, tahu dan paham mengenai nilai, adat, budaya dan norma di Indonesia bahwa di negeri kita ini hal tersebut masih tabu untuk dilakukan. Jangan sampai mereka terlalu nunjukin bahwa mereka adalah kelompok LGBT ke publik, karena publik ga semuanya bisa menerima. Hidup ini pasti ada yang pro dan ada yang kontra.

Segini saja dulu postingan pertama saya. Terima kasih sudah buka blog saya dan baca postingan saya. Maaf kalo banyak kekurangan, maklum masih newby. Salam!

Klik:
Sumber 1 dan Sumber 2

Tio Estas La Blogo De Scio. | 이것은 지식 블로그 입니다.

Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

statistics

Recent

Comment

Find Us On Facebook

Subscribe

Social Share

Find Us On Facebook

Sponsor

Recent comments

Recent Comments

Page

Popular Posts

 

© 2013 PHARAOH INDONESIA. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top