Catch On FB

Senin, 07 Maret 2016

LGBT

03.43

"minjem gambar dari sini"

Haiiiii..... salam kenal. Ini postingan pertama saya. Jadi kalo ada kesalahan, mohon dimaafkan dan mohon juga bantuannya yaa...!!!

Nah, di postingan pertama ini saya akan bahas mengenai LGBT a.k.a Lesbi, Gay, Bisex, Transjender. Nah, kenapa kepikiran buat bahas ini? Karena kebetulan saya punya temen cewek yang sukanya sama cewek lagi ~kalo disebut lesbi terlalu kasar~! Jadi tertarik aja, pengen tau lebih dalam lagi tentang dunia mereka. Selain itu, saya juga dapat tugas dari kampus buat ngeliput berita tentang LGBT ini, karena kebetulan saya salah satu anggota Pers Mahasiswa di kampus saya. Semakin deh saya akrab sama dunia mereka.

Nah, LGBT itu merupakan suatu akronim dari Lesbi, Gay, Bisex dan Transjender. Istilah ini digunakan pada tahun 1990-an sampai sekarang untuk menggantikan komunitas gay, karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang lain.

Lesbi sendiri merupakan sebutan untuk perempuan yang menyukai sesama perempuan. Sementara gay adalah sebutan untuk pria yang suka sesama pria. Bisex ini merupakan ketertarikan untuk menyukai kedua jender sekali gus, pria maupun perempuan. Dan transjender ini merupakan ketidak samaan atau saya menyebutnya kedilemaan identitas seksual seseorang terhadap jenis kelamin yang ditujukan kepada dirinya. Misalnya gini, seseorang terlahir sebagai seorang pria, tapi dalam diri si pria itu dia merasa bahwa dia harusnya terlahir sebagai seorang perempuan. Kurang lebih seperti itulah....

Penyebab dari tindakan yang masih dianggap tabu di Indonesia ini beragam. Menurut psikolog Pihasniawati dari UIN Sunan Kalijaga, saya kutip disini, menyatakan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menjadi penyebab LGBT. Setidaknya ada lima faktor yang menyebabkan perilaku menyimpang ini. Diantaranya, disebutnya faktor pertama penyebab seseorang menjadi LGBT adalah "fatherless" atau tidak adanya karakter seorang ayah. Maksudnya, seorang anak yang hanya di besarkan oleh seorang ibu akan kurang mampu memahami sisi feminim dan maskulin, dan dampaknya Ia akan memiliki orientasi seksual yang salah.

Kedua, adalah karena pengalaman masa lalu yang pernah mengalami pelecehan seksual atau pedhofil. Nah, yang ini katanya rentang menjadi LGBT. Jika dulu Ia menjadi korban pelecehan seksual, maka setelah Ia dewasa besar kemungkinan Ia akan menjadi pelakunya.

Ketiga, keluarga yang berantakan. Maksudnya broken home. Seseorang yang mengalami keretakan dalam hubungan keluarga akan mengalami tekanan psikologis yang berat. Dampaknya, Ia akan mencari kesenangan. Salah satunya adalah dengan seks. Dan kebanyakan, mereka melakukannya dengan cara yang salah. Maksudnya bisa dengan sesama jenis.

Gaya hidup merupakan penyebab seseoang mengalami disorientasi seksual yang keempat. Gaya hidup yang terlalu bebas bisa mengakibatkan seseorang bertindak semaunya sampai bisa melanggar atau melewati batas nilai dan norma yang berlaku. Dia seolah tidak akan ragu untuk masuk ke dalam dunia LGBT.

Terakhir disebut role model atau meniru perilaku seseorang. Bisa itu meniru salah satu anggota keluarga ~kakak mungkin~, atau bisa juga meniru apa yang dilakukan oleh idola mereka. Seorang idola biasanya selalu diikuti oleh para penggemarnya. Sehingga ketika sang idola memiliki perilaku menyimpang, tak sedikit penggemarnya akan mengikuti apa yang dilakukan oleh sang idola.

Nah itu merupakan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami disorientasi seksual. Sebenarnya masih banyak faktor yang melatar belakangi seseorang mengalami disorientasi seksual. Diantaranya faktor biologis, pengetahuan akhlak dan agama yang rendah, dan lain sebagainya.

Nah kalo temen saya sendiri dia menjadi kaum LGBT karena dia katanya udah kapok DITOLAK terus sama cowok-cowok yang dia suka. Alhasil, dia memilih untuk menyukai sesama perempuan.

Terus apa yang harus kita lakuin? Saya sih bukan orang yang pintar ngasih saran. Karena saya adalah orang yang open mind, jadi saya tidak akan men-judge orientasi seksual mereka, karena bagaimana pun itu hak mereka untuk menentukan orientasi seksual mereka. Asalkan mereka tetep harus inget, tahu dan paham mengenai nilai, adat, budaya dan norma di Indonesia bahwa di negeri kita ini hal tersebut masih tabu untuk dilakukan. Jangan sampai mereka terlalu nunjukin bahwa mereka adalah kelompok LGBT ke publik, karena publik ga semuanya bisa menerima. Hidup ini pasti ada yang pro dan ada yang kontra.

Segini saja dulu postingan pertama saya. Terima kasih sudah buka blog saya dan baca postingan saya. Maaf kalo banyak kekurangan, maklum masih newby. Salam!

Klik:
Sumber 1 dan Sumber 2

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 PHARAOH INDONESIA. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top