Catch On FB

Kamis, 17 Maret 2016

Kiddle, Search Engine untuk Anak-anak

Internet saat ini sudah menjadi kebutuhan kita dalam segala hal. Mulai dari bersosialisasi, mencari berita, mendapatkan informasi dan lain sebagainya. Nah, para pengguna internet saat ini bukan hanya dari kalangan remaja dan dewasa saja melainkan anak-anak juga sudah bisa menggunakan internet. Tapi terkadang, muncul ke khawatiran dari orang tua yang mengizinkan anak-anaknya mengakses internet. Pasalnya, banyak sekali situs-situs dewasa yang tanpa filter bisa diakses juga oleh anak-anak. Karena ini juga banyak orang tua yang khawatir mengenai apa yang diakses oleh anak mereka.

Tapi, sekarang sudah hadir mesin pencari baru yang khusus diluncurkan untuk anak-anak. Kiddle namanya. Mesin pencari ini membatasi penggunanya dalam menelusuri apapun. Berbeda dengan Google, Kiddle bisa menyaring kata-kata kotor dan berbau dewasa.

Meskipun secara tampilan dari Kiddle ini sedikit mirip dengan Google, tapi Kiddle sama sekali bukan produk dari Google loh.

Tampilan awal Kiddle di www.kiddle.co ini sangat berwarna dengan latar belakang bergambar luar angkasa, sangat cocok untuk menarik perhatian anak-anak jika dibandingkan dengan Google yang hanya berlatar putih dengan logo Google di tengahnya.

Cara kerja dari Kiddle ini juga sangat mudah karena mengadaptasi mesin pencari Google, mulai dari baris pencarian hingga menu yang disediakan juga sama seperti web, gambar, berita dan video. Karena dikhususkan untuk anak-anak, konten yang disajikan oleh Kiddle pun juga lebih ramah dan sangat aman untuk anak-anak. Kiddle memblokir semua konten dewasa, vulgar, porno dan sejenisny. Jika seorang pengguna Kiddle memasukan kata-kata kotor atau berkonotasi pornografi, maka Kiddle akan menampilkan dialog "Oops, looks like you query contained some bad words. Please try again!". Dan Kiddle akan menawarkan pilihan lain yang lebih aman.

Selain itu, yang unik dari mesin pencari Kiddle ini adalah orang tua juga bisa ikut memfilter/menyaring kata-kata yang dianggap tidak pantas untuk anak-anak mereka. Caranya sangat mudah, yaitu hanya dengan memasukan kata-kata tersebut ke dalam formulir digital yang disediakan oleh Kiddle.

Tidak hanya pada 'kata' saja, permohonan untuk memblokir suatu situs tertentu juga bisa dilakukan. Jadi orang tua bisa lebih bernafas lega dengan kehadiran Kiddle.

Untuk yang mau akses Kiddle bisa diakses di www.kiddle.co

Terima kasih ^^v

Senin, 07 Maret 2016

LGBT

"minjem gambar dari sini"

Haiiiii..... salam kenal. Ini postingan pertama saya. Jadi kalo ada kesalahan, mohon dimaafkan dan mohon juga bantuannya yaa...!!!

Nah, di postingan pertama ini saya akan bahas mengenai LGBT a.k.a Lesbi, Gay, Bisex, Transjender. Nah, kenapa kepikiran buat bahas ini? Karena kebetulan saya punya temen cewek yang sukanya sama cewek lagi ~kalo disebut lesbi terlalu kasar~! Jadi tertarik aja, pengen tau lebih dalam lagi tentang dunia mereka. Selain itu, saya juga dapat tugas dari kampus buat ngeliput berita tentang LGBT ini, karena kebetulan saya salah satu anggota Pers Mahasiswa di kampus saya. Semakin deh saya akrab sama dunia mereka.

Nah, LGBT itu merupakan suatu akronim dari Lesbi, Gay, Bisex dan Transjender. Istilah ini digunakan pada tahun 1990-an sampai sekarang untuk menggantikan komunitas gay, karena istilah ini lebih mewakili kelompok-kelompok yang lain.

Lesbi sendiri merupakan sebutan untuk perempuan yang menyukai sesama perempuan. Sementara gay adalah sebutan untuk pria yang suka sesama pria. Bisex ini merupakan ketertarikan untuk menyukai kedua jender sekali gus, pria maupun perempuan. Dan transjender ini merupakan ketidak samaan atau saya menyebutnya kedilemaan identitas seksual seseorang terhadap jenis kelamin yang ditujukan kepada dirinya. Misalnya gini, seseorang terlahir sebagai seorang pria, tapi dalam diri si pria itu dia merasa bahwa dia harusnya terlahir sebagai seorang perempuan. Kurang lebih seperti itulah....

Penyebab dari tindakan yang masih dianggap tabu di Indonesia ini beragam. Menurut psikolog Pihasniawati dari UIN Sunan Kalijaga, saya kutip disini, menyatakan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menjadi penyebab LGBT. Setidaknya ada lima faktor yang menyebabkan perilaku menyimpang ini. Diantaranya, disebutnya faktor pertama penyebab seseorang menjadi LGBT adalah "fatherless" atau tidak adanya karakter seorang ayah. Maksudnya, seorang anak yang hanya di besarkan oleh seorang ibu akan kurang mampu memahami sisi feminim dan maskulin, dan dampaknya Ia akan memiliki orientasi seksual yang salah.

Kedua, adalah karena pengalaman masa lalu yang pernah mengalami pelecehan seksual atau pedhofil. Nah, yang ini katanya rentang menjadi LGBT. Jika dulu Ia menjadi korban pelecehan seksual, maka setelah Ia dewasa besar kemungkinan Ia akan menjadi pelakunya.

Ketiga, keluarga yang berantakan. Maksudnya broken home. Seseorang yang mengalami keretakan dalam hubungan keluarga akan mengalami tekanan psikologis yang berat. Dampaknya, Ia akan mencari kesenangan. Salah satunya adalah dengan seks. Dan kebanyakan, mereka melakukannya dengan cara yang salah. Maksudnya bisa dengan sesama jenis.

Gaya hidup merupakan penyebab seseoang mengalami disorientasi seksual yang keempat. Gaya hidup yang terlalu bebas bisa mengakibatkan seseorang bertindak semaunya sampai bisa melanggar atau melewati batas nilai dan norma yang berlaku. Dia seolah tidak akan ragu untuk masuk ke dalam dunia LGBT.

Terakhir disebut role model atau meniru perilaku seseorang. Bisa itu meniru salah satu anggota keluarga ~kakak mungkin~, atau bisa juga meniru apa yang dilakukan oleh idola mereka. Seorang idola biasanya selalu diikuti oleh para penggemarnya. Sehingga ketika sang idola memiliki perilaku menyimpang, tak sedikit penggemarnya akan mengikuti apa yang dilakukan oleh sang idola.

Nah itu merupakan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang mengalami disorientasi seksual. Sebenarnya masih banyak faktor yang melatar belakangi seseorang mengalami disorientasi seksual. Diantaranya faktor biologis, pengetahuan akhlak dan agama yang rendah, dan lain sebagainya.

Nah kalo temen saya sendiri dia menjadi kaum LGBT karena dia katanya udah kapok DITOLAK terus sama cowok-cowok yang dia suka. Alhasil, dia memilih untuk menyukai sesama perempuan.

Terus apa yang harus kita lakuin? Saya sih bukan orang yang pintar ngasih saran. Karena saya adalah orang yang open mind, jadi saya tidak akan men-judge orientasi seksual mereka, karena bagaimana pun itu hak mereka untuk menentukan orientasi seksual mereka. Asalkan mereka tetep harus inget, tahu dan paham mengenai nilai, adat, budaya dan norma di Indonesia bahwa di negeri kita ini hal tersebut masih tabu untuk dilakukan. Jangan sampai mereka terlalu nunjukin bahwa mereka adalah kelompok LGBT ke publik, karena publik ga semuanya bisa menerima. Hidup ini pasti ada yang pro dan ada yang kontra.

Segini saja dulu postingan pertama saya. Terima kasih sudah buka blog saya dan baca postingan saya. Maaf kalo banyak kekurangan, maklum masih newby. Salam!

Klik:
Sumber 1 dan Sumber 2

Tio Estas La Blogo De Scio. | 이것은 지식 블로그 입니다.

Diberdayakan oleh Blogger.

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

statistics

Recent

Comment

Find Us On Facebook

Subscribe

Social Share

Find Us On Facebook

Sponsor

Recent comments

Recent Comments

Page

Popular Posts

 

© 2013 PHARAOH INDONESIA. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top